Gambaran Umum OPD
1.528xSEJARAH DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG
(KUNDHA NITI MANDALA SARTA TATA SASANA)
KOTA YOGYAKARTA
Sejarah kelembagaan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) sebagai Perangkat Daerah dimulai dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 25 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Tata Kota Dan Bangunan.
Pada tahun 2005, terjadi perubahan kelembagaan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 24 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Susunan, Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Barang Daerah.
Pada tahun 2012 terjadi perubahan kelembagaan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 47 Tahun 2012 tanggal 28 September 2012 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 118 Tahun 2016 tanggal 19 Desember 2016 tentang Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah Kota Yogyakarta.
Pada Tahun 2016, terjadi perubahan kelembagaan di Pemerintah Kota Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 75 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta.
Pada Tahun 2017, terjadi perubahan kelembagaan di Pemerintah Kota Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 52 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta.
Berdasarkan Peraturan Waikota Yogyakarta Nomor 100 Tahun 2020 tanggal 11 November 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Dinas Pertanahan Dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana).
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) Kota Yogyakarta berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada walikota melalui Sekretariat daerah.
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) Kota yogyakarta mempunyai tugas membantu Walikota untuk melaksanakan urusan pemerintahan dan penugasan urusan keistimewaan di bidang pertanahan dan bidang penataan ruang
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) Kota yogyakarta dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
- Pengoordinasian perencanaan penyelenggaraan urusan danpenugasan keistimewaan di bidang pertanahan dan penataan ruang
- Pengoordinasian dan perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan dan penataan ruang
- Pengoordinasian tugas dan fungsi unsur organisasi Dinas
- Pengoordinasian penyelenggaraan pengelolaan pertanahan
- Pengoordinasian penyelenggaraan penataan ruang
- Pengoordinasian penyelengaraan pengendalian dan pengawasan pertanahan dan penataan ruang
- Pengoordinasian penyelenggaraan perizinan dan/atau non perizinan bidang pertanahan dan penataan ruang
- Pengoordinasian penyelenggaraan penegasan batas daerah, kemantren dan kelurahan, serta pemetaan wilayah
- Pengoordinasianpenyelenggaraan penugasankeistimewaanbidang pertanahan dan penataan ruang
- Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Dinas
- Pembinaan dan pengoordinasian penyelenggaraan tugas dan fungsi kelompok jabatan fungsional pada Dinas
- Pengoordinasian pelaksanaan reformasi birokrasi, sistem pengendalian internal pemerintah, zona integritas, ketatalaksanaan dan budaya pemerintahan Dinas
- Pengoordinasian penyelenggaraan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Dinas
- Pengoordinasian pengelolaan data dan informasi Dinas
- Pengoordinasian tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan
- Pengoordinasianpelaksanaanpemantauan,pengendalian,evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas
- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas Dinas.
I BATAS WILAYAH
Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya yang berstatus Kabupaten
Kota Yogyakarta terletak ditengah-tengah Propinsi DIY, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara : Kabupaten Sleman
Sebelah timur : Kabupaten Bantul & Sleman
Sebelah selatan : Kabupaten Bantul
Sebelah barat : Kabupaten Bantul & Sleman
Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24I 19II sampai 110o 28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 49I 26II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut
II KEADAAN ALAM
Secara garis besar Kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota Yogyakarta, yaitu :
Sebelah timur adalah Sungai Gajah Wong
Bagian tengah adalah Sungai Code
Sebelah barat adalah Sungai Winongo
III LUAS WILAYAH
Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan daerah tingkat II lainnya, yaitu 32,5 Km² yang berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi DIY
Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 428.282 jiwa (sumber data dari SIAK per tanggal 28 Februari 2013) dengan kepadatan rata-rata 13.177 jiwa/Km²
IV TIPE TANAH
Kondisi tanah Kota Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada didataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan pertanian Kota setiap tahun mengalami penyusutan. Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan)
V IKLIM
Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%. Angin pada umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220° bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam
VI DEMOGRAFI
Pertambahan penduduk Kota dari tahun ke tahun cukup tinggi, pada akhir tahun 1999 jumlah penduduk Kota 490.433 jiwa dan sampai pada akhir Juni 2000 tercatat penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 493.903 jiwa dengan tingkat kepadatan rata-rata 15.197/km². Angka harapan hidup penduduk Kota Yogyakarta menurut jenis kelamin, laki-laki usia 72,25 tahun dan perempuan usia 76,31 tahun.
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) Kota Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta sebagaimana telah diubah terakhir dalam Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2020. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 100 Tahun 2020 Tentang Struktur Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) Kota Yogyakarta.
Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang pertanahan dan tata ruang.
Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) Kota Yogyakarta mempunyai tugas membantu Walikota untuk melaksanakan urusan pemerintahan dan penugasan urusan keistimewaan di bidang pertanahan dan bidang penataan ruang.